Wednesday, January 30, 2019

PERBEDAAN JENIS FABEL DENGAN KODA DAN TANPA KODA

Jenis fabel dengan Koda Jenis alur ini diawali dengan peristiwa pengenalan (orientasi). Setelah pengenalan maka mulai muncul konflik atau masalah. Masalah mulai datang dan semakin rumit atau memuncak. Masalah atau konflik yang sudah memuncak ini mulai menemukan solusi dan pemecahannya. Diakhir dengan pesan-pesan secara eksplisit atau tersurat dalam cerita. Jenis fabel ini biasanya terdapat kalimat pesan atau amanat pada akhir cerita. Pesan atau amanat yang tertulis secara langsung ini memudahkan pembaca untuk menyimpulkan sekaligus memahami makna dari cerita tersebut. Sebagai contoh “kita tidak boleh mengambil barang orang lain tanpa izin seperti yang dilakukan si kancil”. Pesan yang disampaikan ini secara langsung dapat dibaca dan dipahami pembaca. Jenis fabel tanpa Koda Jenis alur ini hampir sama dengan jenis fabel dengan Koda hanya saja beda di akhir cerita. Awal cerita dengan menampilkan pengenalan dan mulai muncul masalah atau konflik. Masalah mulai memuncak atau klimaks setelah itu muncul solusi atau pemecahan masalah. Akhir dari cerita ini ada pesan atau amanat yang tidak tertulis secara langsung. Jenis fabel dengan alur peristiwa seperti ini bisa dipahami dengan ketelitian. Pesan yang disampaikan tidak tertulis secara langsung namun tersirat. “Kancil yang mencuri timun itu terperangkap di dalam lubang yang dibuat pak tani”. Kalimat pesan tersebut menjelaskan bahwa kalau berbuat tidak baik maka kita akan mendapatkan balasan atas perbuatan tersebut.

Tuesday, January 29, 2019

UNSUR FABEL DAN CIRI-CIRINYA


Tema
Tema pada cerita fabel mudah dipahami. Tema yang terdapat pada teks cerita fabel sangat dekat dengan kehidupan anak-anak. Tema yang diungkapkan oleh tokoh merupakan peristiwa sebab-akibat pada cerita. Seperti contohnya “kalau kita meninggalkan orang lain maka suatu saat kita akan ditolong oleh orang lain”. Tema tentang sebab-akibat ini memberikan pembelajaran baik untuk pembaca khususnya anak-anak.

Latar
Ciri dari latar cerita fabel sering kali ada di hutan. Ya jelas karena cerita fabel adalah cerita tentang binatang. Walaupun cerita tentang binatang tetapi suasana kadang layaknya seperti di lingkungan manusia. Mereka tinggal di rumah dengan perabot yang lengkap dan mirip di kehidupan nyata.

Tokoh
Cerita ini begitu sederhana dalam penyampaiannya. Hanya ada 2 tokoh dalam cerita tersebut yaitu antagonis dan protagonis. Karena hanya ada tokoh yang baik atau tidak menerima kesialan dan tokoh jahat yang akan mendapatkan kesialan. Tokoh baik akan selalu menang atau bahagia diakhir cerita. Tokoh jahat kalau tidak menerima hukuman ya akan berubah menjadi baik. Tokoh baik akan mendapatkan dukungan atau disukai oleh banyak orang dan tokoh jahat sebaliknya akan dibenci banyak pembaca.

Watak tokoh
Hanya terdapat 2 yaitu bersifat baik dan jahat. Watak akan tergambar dari jenis binatang yang memerankan. Selain bentuk atau jenis binatang, watak juga tergambar dari dialog, tindakan tokoh, monolog dan komentar dari penulis. Semua watak tergambar dengan gamblang tanpa harus mengerutkan dahi untuk menebaknya. Tujuan dari mudahnya penggambaran watak tokoh adalah karena untuk menjadikan pembelajaran dan contoh untuk anak kecil.

Konflik
Karena peristiwa hanya terjadi sebatas sebab-akibat maka konflik tidak terlalu rumit. Konflik akan mulai muncul dengan sebab yang sederhana dan selesai ketika akibat dari konflik itu akan menghasilkan pesan moral untuk pembaca. Konflik sebatas permasalahan yang sering dihadapi oleh anak-anak. Ada binatang yang sombong, ada yang suka mengejek dan lain sebagainya.

Amanat
Ciri yang paling kuat dari cerita fabel selain cerita tentang binatang maka unsur amanat ini yang paling kuat. Amanat dalam cerita fabel adalah tentang pesan moral karena ditujukan untuk anak-anak. Ada yang ditulis secara langsung atau tersurat ada pula yang melalui tersirat atau tidak dijelaskan secara langsung.

Sunday, January 27, 2019

Contoh kalimat majemuk konsensip

Kalimat ini ditandai dengan ciri adanya kata-kata berikut ini.
Walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun, sungguhpun

Contoh penerapan dalam kalimat
1. Saya tetap berangkat sekolah walaupun hujan deras dari pagi tidak berhenti
2. Para siswa tetap mengikuti upacara meskipun cuaca sangat panas
3. Mereka nekat menyebrangi sungai biarpun debit air lagi tinggi
4. Kendatipun pemerintah sudah mengumumkan tanggal ujian nasional, siswa belum bersiap-siap.
5. Saya tetap berangkat kerja sungguhpun sedang sakit
Berikut adalah contoh kalimat majemuk konsensip dan kata yang menjadi ciri dari kalimat tersebut.

Wednesday, January 16, 2019

JENIS MAJAS YANG HARUS DIKETAHUI SISWA SMP


Majas adalah gaya bahasa yang sering digunakan dalam penulisan puisi. Banyak majas yang ada di bahasa Indonesia. Dari sekian banyak majas, makakita akan mempelajari beberapa majas yang akan diajarkan untuk anak-anak SMP. Kali ini kita akan membahas; majas perbandingan, majas pertentangan, dan majas sindiran. Majas banyak digunakan untuk membuat puisi agar memperindah bahasa yang digunakan. Berikut adalah pembahasan majas beserta contohnya.
Majas Perbandingan
Majas perbandingan adalah majas yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan serta pengaruh untuk pendengar dan pembaca. Berikut ini macam-macam dan contoh majas perbandingan.
1. Majas Perumpamaan (Asosiasi)
Majas ini berisi tentang perbandingan sesuatu dengan keadaan lainnya yang mempunyai persamaan sifat. majas yang membandingkan dua hal berbeda namun dianggap sama.
Adanya ciri khusus untuk memudahkan kita mengenali majas Asosiasi ini yaitu kata penghubung: ibarat, bagai, laksana, seumpama, bagaikan, bak dan lain sejenisnya. Berikut contoh majas perumpamaan (Asosiasi):
           Kerja keras bagai kuda
           Leher petinju itu laksana beton
           Anak kembar itu bagaikan pinang dibelah dua
2. Majas Personifikasi
Majas yang berisi tentang perbandingan benda-benda mati agar mempunyai kesan layaknya sifat manusia. Majas yang membuat benda mati bisa melakukan sesuatu layaknya makhluk hidup. Berikut contoh kalimat majas personifikasi
           Batu karang tegap berdiri menjaga pantai dari ombak lautan
           Pohon kelapa itu melambai-lambai diterpa angin
           Ombak yang berkejar-kejaran sebelum sampai di pantai
3. Majas Metafora
Majas yang mengungkapkan perbandingan antara dua hal yang berbeda. Majas yang digunakan sebagai kata kias untuk mengungkapkan sesuatu. Berikut contoh kalimat majas metafora :
           Kasih sayangnya sehangat sinar mentari
           Sorot matanya meneduhkan lawan bicara
           Hari ini perasaanku sedang berbunga-bunga
4. Majas Simbolik
Majas simbolik adalah majas untuk melukiskan sesuatu dengan menggunakan binatang, benda atau tumbuhan sebagai simbol. berikut contoh kalimat majas simbolik.
           Temanku jadi kambing hitam persoalaan itu karena ada di lokasi kejadian pada saat peristiwa itu terjadi
           Banyak tikus kantor yang mencuri uang rakyat
           Pencuri itu licin seperti belut karena selalu lolos saat disergap polisi
5. Majas Alegori
Majas alegori adalah majas yang menjelaskan maksud tertentu secara tidak langsung namun masih saling berkaitan. Hampir sama dengan majas metafora tetapi membandingkan secara keseluruhan. berikut majas alegori dan contoh kalimatnya
           Hidup di dunia itu seperti menyusuri jalan, kadang lurus tanpa halngan, kadang ada belokan tajam tiba-tiba, kadang naik tinggi, kadang turun begitu tajam.
           Mulut itu bagaikan pedang tajam, kadang sangat berguna untukmembantu menyelesaikan persoalan, kadang menjadi malap petaka karena melukai diri sendiri.
6. Majas Simile
Majas ini membandingkan secara eksplisit (jelas) antara dua hal dengan menggunakan kata penghubung seperti majas perumpamaan dengan mencantumkan kata; layaknya, ibarat, umpama, bak, bagai dan lain sebagainya. Berikut contoh kalimat majas simile.
           Tubuhnya begitu seksi bagaikan biola dari Spanyol.
           Tenaganya begitu kuat seperti manusia super.
           Penciumannya begitu tajam ibarat anjing pelacak.
7. Majas Metonimia
Majas yang menyebutkan satu kata dengan kata lainnya yang masih berhubungan erat. Majas ini menggunakan merk atau nama khusus suatu benda sebagai pengganti benda lain yang lebih umum. contoh kalimat majas metonimia.
           Ibu naik garuda saat pergi haji (pesawat terbang)
           Adik membeli aqua untuk diberikan pada tamu yang ada di luar (air minum)
           Sanyo itu digunakan untuk menyedot air dari sumur (pompa air)
8. Majas Sinekdoke
Majas yang menyebutkan bagian tertentu untuk menggantikan keseluruhan atau sebaliknya menyebutkan keseluruhan untuk suatu bagian. Ada dua jenis majas, yaitu majas sinekdoke pars pro toto dan sinekdoke totem pro parte. berikut contoh kalimatnya
Majas Sinekdo pars pro toto, adalah majas yang menyatakan suatu bagian untuk keseluruhan. contoh
           Kambing itu harganya 1 juta per ekor
           Tiket masuk konser dibandrol 100 ribu per kepala
Majas Sinekdoke totem pro parte, kebalikan dari majas sebelumnya. menggambarkan keseluruhan untuk suatu bagian hal. berikut contoh kalimatnya.
           Indonesia menjadi juara umum lomba lari dunia di Polandia.
           Cabang pencak silat dimenangkan oleh DKI Jakarta.
Majas Pertentangan
Majas pertentangan adalah majas yang biasa digunakan untuk menyatakan suatu hal yang sebenarnya dengan istilah yang berlawanan. Penggunaan majas pertentangan ditujukan untuk mendapatkan kesan yang diterima oleh pembaca atau pendengar tentang hal yang disampaikan. Berikut ini macam macam majas pertentangan

1. Majas Paradoks
Majas paradoks adalah majas pertentangan antara pernyataan dengan fakta yang ada. majas ini sering dijumpai dalam bahasa yang terdapat di novel. Berikut contoh kalimat majas paradoks.
           Anak jalanan selalu merasa sepi ditengah keramian kota.
           Orang pelit itu selalu merasa miskin di tengah kekayaan yang dia punyai.
.
2. Majas Antitesis
Majas yang menyajikan pasangan kata berlawanan makna secara berurutan. Berikut contoh kalimat majas antitesis.
           Pria wanita semua ikut membersihkan lingkungan mereka.
           Kaya miskin hanyalah ujian dari tuhan
           Besar kecil penghasilan kita harus tetap bersyukur.
3. Majas Litotes
Majas yang mengungkapan sesuatu dikecilkan atau direndahkan daripada kenyataannya. Tujuan penggunaan majas ini adalah agar tidak terlihat sombong. berikut ini contoh kalimat dengan majas litotes.
           Sudilah minum tuan,sekedar penghilang haus.
           Sudilah anda mampirlah ke gubuk kami ini.
           Makanlah seadanya, sekedar pengganjal perut.
4. Majas Hiperbola
Majas yang mengungkapan sesuatu secara berelebih-lebihan dari kenyataan aslinya. Majas ini menghebohkan para pembaca dan pendengarnya sehingga dapat menarik perhatian. Berikut ini contoh kalimat majas hiperbola
           Suaranya lantang sampai memekakkan telinga.
           Sambal yang pedassampai mulut ini terasa terbakar.
           Andi menangis sampai air matanya menganak sungai.

Majas Sindiran
Majas sindiran adalah majas yang mempunyai maksdu untuk menyindir para pendengar atau pembacanya. Tujuan dari majas ini adalah untuk mengubah perilaku seseorang.
1. Majas Ironi
Majas ironi adalah majas yang digunakan dengan menyatakan sesuatu hal secara bertentangan dengan kenyataan. Majas ini ketika diungkapkan terdengar seperti pujian tetapi sebetulnya bermakna negatif/sindiran. Berikut contoh kalimat majas ironi
           Nilai ulanganmu bagus sekali, semuanya tidak sampai 60.
           Rajin sekali kamu jam 8 baru bangun tidur.
           Saking rajinnya kelasmu kotor tidak pernah dibersihkan
2. Majas Sarkasme
Majas sarkasme adalah majas sindiran yang disampaikan dengan bahasa paling kasar. Berikut contoh kalimat bermajas sarkasme
           Pantas saja kamu terlambat, jalanmu seperti siput!
           Dasar tak punya otak! Buat kaya gini aja ndak bisa!
           Kau lelaki kere! Beli permen aja tak mampu!
3. Majas Sinisme
Majas sinisme adalah majas yang dipakai dengan menyatakan sindiran secara tidak langsung atau implisit. berikut contoh kalimat bermajas implisit
           Sungguh tak pantas kata-kata itu keluar dari pejabat sepertimu.
           Lama kelamaan aku bisa gila karena setiap hari kepikiran kamu.


Sunday, January 13, 2019

CARA MENELAAH SYAIR


Contoh kuitipan syair Perahu karya  Hamzah Fansuri

Perteguh jua alat jua alat perahumu
Hasilkan bekal air dan kayu
Dayung pengayuh taruh di situ
Supaya laju perahumu itu

Contoh telaah
Struktur dari syair adalah 4 baris yang tergabung dalam satu bait, bedanya dengan pantun syair terdiri atas beberapa bait. Keempat larik dari syair merupakan isi dan saling berhubungan atau keterkaitan. Dilihat dari jenis kalimat yang digunakan pada awal larik adalah kalimat perintah, contoh kata perteguh, dayung dengan pola penghubung tujuan yaitu kata supaya. Larik 1 dan alrik 3 merupakan perintah untuk mengajak agar mendapatkan hasil yang tercantum di larik 2 dan 4. Pilihan kata yang digunakan pencipta syair adalah perumpamaan karena merupakan karya lama
Demikian telaah syair yang sedikit lebih banyak daripada pantun dan gurindam. Struktur syair memang lebih panjang dan lebih kaya akan makna karena menggunakan banyak simbolis dan perumpamaan.

CARA MENELAAH GURINDAM


Contoh gurindam

Keadaan yang kita rasakan sekarang
Hasil dari perbuatan buka mengarang

Contoh telaah
Struktur penyajian gurindam di atas merupakan isi yang saling berhubungan. Terdiri dari dua larik merupakan ciri dari gurindam. Larik 1 adalah hasil dari perbuatan yang ada di larik 2. Kedua larik tersebut saling berhubungan makna atau isi. Dilihat dari jenis kalimat, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola sebab-akibat. Larik 1 merupakan akibat yang ditimbulkan dari perbuatan yang dilakukan dari larik 2.

Demikian telaah gurindam di atas. Telaah meliputi struktur dan jenis kalimat.

MEMAHAMI MEDIA SOSIAL DAN CARA MENENTUKAN UNTUK BISNIS KAMU

  Media Sosial merupakan sebuah platform yang memiliki berbagai jenisnya dan sering digunakan oleh masyarakat. Media sosial ini menyajikan b...