OLEH
: Khadlorotul Khaq
Pagi-pagi matahari belum terbit, seekor
garuda terbang dengan wajah yang ceria, garuda tersebut sangat gagah,
mengepakkan sayapnya dengan sempurna. ‘’Wahai garuda kenapa kau sangat bahagia
hari ini’’, kata burung Elang. Garuda pun tersenyum dan menjawab ‘’ Aku bahagia
hari ini karena aku telah menjadi lambang pancasila Indonesia dan aku sangat
dihormati oleh bangsa Indonesia’’.
‘’Garuda kau sangat beruntung menjadi
lambang pancasila suatu bangsa’’ kata kancil dengan senyum memuji. ‘’ Iya aku
juga sangat senang’’ kata Garuda. ‘’ Tapi kau juga harus melihat apakah bangsa
akan selalu menghormatimu dan setia padamu apa tidak’’ kata kancil.
Disitu Garuda mulai memikirkan apa yang
dikatakan Kancil.’’ Apakah suatu hari nanti aku akan dilupakan oleh bangsa
Indonesia’’ kata Garuda dalam hati. Setelah beberapa waktu Garuda tidak lagi
memikirkan apa yang dikatakan Kancil. Dan Garuda menjalankan aktivitas seperti
hari-hari biasa.
Tidak terasa Garuda menjadi lambang bangsa
Indonesia sudah beberapa tahun. Garuda masih ceria dan bahagia walaupun sudah
beberapa tahun ia menjadi lambang Indonesia. Garuda yang biasa mengepakkan
sayapnya dihutan, kini ia ingin terbang keluar hutan untuk melihat bangsanya
yang setia. ‘’ wahai Garuda kau mau
kemana pagi-pagi sekali’’ kata seekor burung Gagak yang ingin mencari makan
bersama anak-anaknya. ‘’ Aku mau pergi keluar hutan, kekota’’ jawab sang
Garuda. ‘’ Mau ngapain keluar hutan, Garuda’’ Tanya Gagak dengan ekspresi penuh
penasaran menunggu jawaban Garuda. ‘’Aku ingin melihat ke kota, aku ingin
melihat kesetiaan bangsa Indonesia padaku dan apakah aku masih tetap menjadi
lambang mereka ‘’ jawab Garuda. ‘’ oh,
ya sudah hati-hati kau Garuda’’ kata
Gagak yang disusul senyum anak-anaknya. Garuda pun menjawab dengan penuh senyum
‘’ kau juga hati-hati ya dan jaga anak-ankmu’’. ‘’ Ya sampai jumpa Garuda’’
kata Gagak dan anaknya pun tersenyum, Garuda pun tersenyum melihat tingkah
anak-anak Gagak itu.
Garuda mengepakkan sayapnya, melewati
beberapa bukit, sungai dan pepohonan yang ada dibawahnya. Garuda berpikir
nantinya ia sampai dikota pasti akan mendengar bangsanya yang setia dan
menghormati dirinya.
Garuda telah sampailah didesa, disana ia
melihat beberapa manusia sedang menjalankan aktivitasnya. Garuda melihat sambil
tersenyum bahagia. ‘’Aku bangga pada bangsa ini’’ Gumam Garuda. Lalu ia
mengepakkan sayapnya lagi. Dan Garuda melihat gedung yang besar dan sepertinya
Garuda mulai penasaran, ‘’Tempat apa ini’’ gumam Garuda. Garuda mengepakkan
sayapnya sedikit kebawah dan ia melihat dirinya ada didalam bangunan itu,
ternyata itu patung yang dibuat mirip olehnya, ia meras bangga pada Indonesia.
Dan gedung itu adalah Istana Merdeka Indonesia.
Selanjutnya ia melihat ada bangunan kecil,
banyak anak kecil, garuda mendengar sayup-sayup seseorang membaca pancasila.
Garuda bangga. Dirinya menjadi lambang Indonesia karena adanya pancasila.
Garuda merupakan lambang pancasila yang mempunyai makana tersendiri.
Lalu Garuda melihat ada bangunan sekolahan
SMP , Ia melihat dari jendela disitu ia melihat gambar dirinya dipajang didepan
kelas, Garuda memperhatikan murid yang sedang belajar mengajar. Disitu Garuda
mendengar guru mengatakan ‘’ Anak-anak kalian tahu hari Kesaktian Pancasila itu
kapan’’ Tanya seorang Guru. Semua anak diam tidak ada yang menjawab. Garuda
yang memperhatikan bingung, ‘’mengapa mereka tidak tahu’’ gumam Garuda. ‘’ Apa
mungkin kalian tidak tahu, apa kalian semua tidak hafal pancasila’’ kata
seorang guru dengan nada heran. ‘’Andi tolong kamu maju dan bacakan pancasila’’
kata guru menyuruh salah satu seorang murid yang bandel. Garuda terus
memperhatikan. ‘’ Ayo maju Andi’’. Andi maju dengan pedenya sambil kumat-kamit
gak jelas. ‘’ayo mulai’’ suruh guru. Andi pun mulai ‘’ Pancasila, satu
ketuhanan Yang Maha Esa; dua kemanusian yang adil dan beradab; tiga persatuan
Indonesia; empat kerakyatan yang… yang di…’’ Andi bingung karena ia tidak tahu
selanjutnya apa. ‘’ siapa lagi yang tidak hafal pancasila, apa kalian lupa pancasila,
apa gambaran Garuda dan pancasila hanya pajangan saja’’ Tanya seorang guru
dengan nada marah. Tidak ada seorangpun yang menjawab. Disitulah Garuda selesai
memperhatikan, ia telah melihat dan mendengar segalanya, ‘’ ternyata sekarang
berbeda, apa benar mereka hanya menjadikanku pajangan saja, mengapa mereka
tidak mengetahui perasaanku, mereka benar-benar tidak merasakan apa yang aku
rasakan’’ gumam Garuda dengan wajah sedih sambil mengepakkan sayapnya yang
terasa berat dan lemah.
Garuda kembali kehutan dengan wajah yang
murung sambil meneteskan air mata. ‘’ kenapa kau Garuda, apa terjadi sesuatu
padamu’’ Tanya seorang Gagak yang ditemuinya pagi hari, Gagak bingung karena
Garuda tadi pagi sangat bahagia mengapa sekarang kebalikannya. Garuda tidak
menjawab. Ia pergi ke tempat yang sepi disitu Garuda menangis memikirkan
kejadian yang tadi ia lihat, ‘’kancil memang benar’’ gumam Garuda. Kancil
dating ‘’ wahai Garuda ada apa dengan mu’’ Tanya kancil. ‘’aku sedih sekarang
aku hanya menjadi pajangan saja dikelas atau diruangan lain saja, sekarang
tidak ada yang setia padaku lagi’’ jawab garuda sambil meneteskan air mata.
Kanci pun pergi karena Garuda ingin
sendiri dulu. ‘’ apa yang harus kulakukan agar mereka mengingatku, setia
padaku’’ gumam garuda. ‘’ kenapa mereka seperti itu, apa mereka benar-benar
tidak setia padaku lagi’’ gumam garuda dalam hati sambil menitikkan air mata.
Setelah kejadian itu Garuda masih menunggu
kesetiaan bangsanya, Garuda berharap mereka sadar dan tidak ada kejadian buruk
tentang pancasila dan lambang bangsanya sendiri.
No comments:
Post a Comment